Terminal Mengwi Tak Izinkan Ada Jual Beli Tiket Mudik Mulai 5 Mei 2021

Ilustrasi-Terminal Mengwi, Badung, Bali. ANTARA/Ayu Khania Pranisitha. (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2021)

INFODENPASAR, Badung – Koordinator Satpel Terminal Tipe A Mengwi, Badung, Bali Achmad Erwin Rahadi mengatakan bahwa tercatat mulai 5 Mei 2021, tidak diizinkan ada penjualan dan pembelian tiket mudik oleh perusahaan otobus dan warga di wilayah Terminal Mengwi, Badung.

“Penjualan tiket close pada (5/5) tidak ada lagi penjualan tiket di tanggal (6/05) bahkan Dishub Kota Denpasar melakukan pemeriksaan ke masing-masing tempat bus. Jangan sampai ada tiket terjual di tanggal-tanggal itu sebagai langkah pengetatan larangan mudik,” kata Koordinator Satpel Terminal Tipe A Mengwi, Badung, Bali Achmad Erwin Rahadi saat dikonfirmasi di Badung, Bali, Selasa (04/05/2021).

Ia mengatakan bahwa selama penerapan larangan mudik, tidak diizinkan ada akses dari masing-masing PO Bus di wilayah Terminal Mengwi yang memberangkatkan pemudik. Namun, ada pengecualian akses bagi penumpang yang memenuhi ketentuan berlaku.

“Terminal Mengwi tetap dibuka untuk penumpang-penumpang yang dikecualikan, misalnya ibu hamil dengan satu orang pendamping, kemudian membantu proses persalinan ada dua pendamping, mengunjungi keluarga sakit/meninggal dunia dengan surat keterangan lurah/kepolisian/desa setempat ,” katanya.

Erwin menegaskan akan memastikan tidak ada mobil-mobil pribadi yang tanpa izin berada di wilayah Terminal Mengwi mengantar pemudik. Kata dia, akan ada Pos Terpadu di Terminal Mengwi sehingga betul-betul dilakukan penyekatan yang sangat ketat.

“Kalau ada yang jual tiket saat larangan mudik di terminal akan diberikan sanksi, salah satunya tidak akan kami berangkatkan,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data kendaraan dan penumpang di Terminal Mengwi, Badung tercatat terjadi peningkatan keberangkatan pada (2/05). Pertama pada (1/05) tercatat untuk kedatangan penumpang di Terminal Mengwi sebanyak 314 orang. Sedangkan untuk keberangkatan dari Terminal Mengwi menuju Pulau Jawa sebanyak 937 penumpang.

Selanjutnya, pada (2/05) untuk kedatangan penumpang meningkat namun tidak signifikan sebanyak 377 orang. Sedangkan untuk keberangkatan sangat meningkat menjadi 1.483 orang.

Dikatakannya, selain transportasi bagi warga domestik, selama ini transportasi bagi wisatawan asing juga tetap beroperasi meski jumlahnya sangat sedikit. Selama penerapan larangan mudik, transportasi untuk perjalanan wisatawan juga tidak diizinkan.

“Ada sebagian kecil warga asing pakai transportasi darat ke Surabaya, tapi sedikit. Paling ada satu sampai dua orang,” katanya.


Oleh : Ayu Khania Pranishita
Editor : Agus Salim

Kantor Berita ANTARA